KEWIRAUSAHAAN : Menjalankan Usaha Kecil

MENJALANKAN USAHA KECIL


A. Siklus Hidup Usaha

4 Tahap Siklus Hidup Usaha yaitu :

1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Masalah yang sering dihadapi wirausaha saat mulai memperkenalkan usahanya sebagai berikut :
a. Produknya tidak diterima di pasar
b. Strategi promosi yang kurang meyakinkan konsumen
c. Pemilihan lokasi usaha yang tidak memiliki presepsi konsumen
d. Ketidakcukupan kualitas produk untuk bersaing
e. Ketidakcukupan modal untuk menjalankan usaha

# Pada tahap perkenalan hendaknya wirausaha menggencarkan promosi untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Pada tahap ini Usaha berada dalam kondisi menghasilkan laba.
Wirausaha harus mulai berpikir untuk mengamankan kegiatan usaha dari setiap kejadian dan perubahan di pasar yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan tidak stabil. salah satunya adalah dengan berhemat (Efisiensi) dan menabung guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.

3. Tahap Mapan (Mature)
Tahap ini merupakan tahap yang paling baik di antara tahap-tahap yang lain. Wirausaha harus membuat kreasi/inovasi usaha agar tidak terjadi penurunan usaha. Salah satunya dengan cara berpikir kreatif untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha.

4. Tahap Penurunan (Decline)
Perubahan usaha, pasar dan tren pasar tidak selalu stabil dan tidak dapat diprediksi sehingga wirausaha harus terus mengamati dan mengikuti arah perubahan pasar, usaha dan tren. Hal ini sebagai antisipasi terhadap kesulitan, dan masalah, serta untuk mendapatkan peluang untuk membawa kegiatan usaha keluar dari krisis. Pada tahap ini, usaha telah mengalami kemrosotan. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat penjualan/ pendapatan dan berkurangnya kepuasan pelanggan sehingga membutuhkan kerja keras, kreativitas, dan strategi baru untuk membangkitkannya kembali.
Di setiap tahapan usaha, semua faktor penggerak perubahan harus diperhatikan dalam melakukan penetapan kebijakan strategi usahanya. Jadi, strategi usaha itu harus bersifat :

  1.  Dinamis, yaitu selalu mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
  2.  Efektif, yaitu dapat disesuaikan dengan perubahan arah persaingan dan pasarnya.
  3.  Efisien, yaitu berorientasi pada faktor biaya dan harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik itu dari segi biaya produksi, biaya pemasaran, maupun distribusinya.
  4.  Antisipatif, yaitu dapat dikembangkan untuk disesuaikan dan dievaluasi menuju arah perubahan.
  5.  Fleksibel, yaitu tidak kaku dan dapat diperbarui.






contoh usaha kecil kecilan
menjalankan usaha kecil kewirausahaan smk
usaha kecil yang menjanjikan
cara usaha kecil kecilan di desa

jenis usaha modal kecil untung besar
bab 3 menjalankan usaha kecil
menjalankan usaha kecil kewirausahaan kelas xii
makalah menjalankan usaha keci

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel